Tempat Keluarnya Dan Fitnah Dajjal
TEMPAT KELUARNYA DAN FITNAH DAJJAL
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa yang diserukan oleh Dajjal ?
Jawaban.
Mula pertama ia keluar, ia menyeru kepada Islam dan mengatakan bahwa ia seorang muslim dan akan membela Islam. Selanjutnya ia mengaku sifat kenabian dan bahwa ia adalah seorang Nabi. Kemudian ia mengaku sebagai Ilah (Rabb yang harus diibadahi). Ini adalah seruan pungkasannya yang pernah diawali oleh Fir’aun yang mengaku sebagai Rabb.
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa dan bagaimana fitnah Dajjal itu ?
Jawaban.
Termasuk kebijaksanaan Allah Azza wa Jalla bahwa Dia memberikan kepadanya tanda-tanda dan bukti kehebatannya yang sebenarnya merupakan firnah yang besar. Dajjal akan mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka dan merekapun akhirnya mengikutinya. Karena mereka mau mengikuti Dajjal, maka tanah merekapun menjadi subur dan tumbuh berbagai macam tanaman, ternaknya gemuk-gemuk, susunya melimpah dan mereka benar-benar hidup dalam kemakmuran dikarenakan mereka mau mengikuti Dajjal.
Dajjal juga mendatangi suatu kaum dan menyeru mereka, namun mereka tidak mau mengikutinya. Akibatnya, mereka menjadi melarat, tidak memiliki apa-apa. Ini merupakan fitnah dan ujian yang amat berat, apalagi bagi kaum Badui atau orang-orang awam. Dan dia melewati suatu reruntuhan bangunan, lalu berkata, ‘Keluarkan perbendaharaanmu!’, maka keluarlah segala perbendaharaan dan simpanan yang ada di dalam reruntuhan itu seperti keluarnya gerombolan lebah berupa emas dan perak serta perhiasan lainnya tanpa alat dan tanpa bebatuan apa-apa. Ini sebagai fitnah dan ujian dari Allah Ta’ala. Inilah Dajjal dan mu’amalahnya dengan penduduk dunia bagi yang ingin senang-senang dengan dunia atau celaka di dalamnya.
Fitnah yang lainnya adalah Allah menjadikan Jannah dan Naar ada di tangannya menurut penglihatan mata kepala manusia, akan tetapi Jannahnya adalah Naar dan Nerakanya adalah Surga. Barangsiapa yang menurutinya, maka ia akan dimasukkan ke dalam Jannahnya, menurut penglihatan manusia, akan tetapi sebenarnya Jannahnya itu adalah Naar yang membakar, na’udzu billah !. Dan barangsiapa yang mendurhakainya akan dimasukkan ke dalam Naar, menurut penglihatan manusia, yang sebenarnya adalah Jannah yang menyenangkan.
Oleh karena itulah, kita semua butuh ‘keteguhan’ dari Allah, karena jika seseorang itu tidak diteguhkan oleh Allah, pasti dia akan sesat Kita semua perlu mendapatkan keteguhan dari Allah dengan kuat dalam berpegang terhadap agama.
Fitnahnya lagi, ada seorang pemuda yang menemuinya dan mengatakan, ‘Engkau adalah Dajjal yang telah diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami!’ Dajjal menyeru pemuda itu, namun ia enggan mengikutinya sehingga ia dipukul dan dilukai dan selanjutnya dibunuh dan dipotong menjadi dua, lalu Dajjal lewat diantara dua potongan itu untuk membuktikan bahwa si pemuda itu benar-benara telah dipotong menjadi dua. Kemudian Dajjal menyeru lagi dan ia pun bangkit dengan muka berseri-seri seraya berkata, ‘Engkau adalah Dajjal yang diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami!’. Maka Dajjal-pun hendak membunuhnya namun tidak mampu lagi dan tidak akan mampu menguasai seorangpun setelah pemuda tadi. Ini termasuk manusia yang persaksiannya paling agung di sisi Allah, karena dalam kondisi seperti itu kita tidak mampu membayangkan. Hanya orang yang langsung menghadapi ketakutan seperti itulah yang bisa membayangkannya. Dalam kondisi seperti itu dia berani terus terang bahwa dia adalah Dajjal yang disebut-sebut oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ini berarti ia menyuruh berhati-hati dan memperingatkan orang lainakan fitnah Dajjal itu.
Demikianlah Dajjal dan seruannya.
[Disalin dari kitab Fatawa Anil Iman wa Arkaniha, yang di susun oleh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, edisi Indonesia Soal-Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Pustaka At-Tibyan]
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/775-tempat-keluarnya-dan-fitnah-dajjal.html